HIMARS Si "Game Changer"
Konflik bersenjata antara Ukraina dan Rusia telah memperlihatkan bagaimana perubahan bentuk perang pada zaman modern. Sangat berbeda dengan perang dunia pertama, perang dunia kedua, dan selama perang dingin. Kedepanpun tidak ada yang bisa memprediksi bagaimana bentuk dan medan perang selanjutnya. Kita semua tentu tidak setuju dengan perang, apapun alasannya. Tetapi didunia ini masih banyak saja orang-orang yang mempunyai pemikiran tentang perang untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan.
Tanpa dibantu oleh oleh barat terutama Amerika, Ukraina pasti akan sangat kesulitan melawan serangan senjata Rusia. Salah satu "Game Changer" dalam perang Rusia vs Ukraina adalah High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS). Ini adalah peluncur roket ringan Buatan Amerika Serikat, yang dipasang pada kerangka truk Medium Army Tactical Vehicle (MTV) standar.
HIMARS telah merubah cara pejuang Ukraina terlibat di ruang pertempuran dan mobilitas. Membuat plan dan pergerakan menjadi sangat efektif. Teknologi yang digunakan HIMARS sangat canggih, dan mudah untuk digunakan. HIMARS dapat dioperasikan dengan amunisi presisi terbaru yang berkisar antara 15 hingga 500 km. Ini termasuk seluruh rangkaian amunisi Multiple Launch Rocket System (MLRS): Extended-Range Guided MLRS (ER GMLRS), GMLRS, Precision Strike Missile (PrSM) dan Army Tactical Missile System (ATACMS).
HIMARS mampu membawa enam roket atau satu rudal MGM-140 ATACMS di truk lima ton Family of Medium Tactical Vehicles (FMTV), dan dapat meluncurkan seluruh Multiple Launch Rocket System Family of Munitions (MFOM). Amunisi HIMARS dapat dipertukarkan dengan MLRS M270A1, namun hanya mampu membawa satu polong dan bukan dua standar untuk varian M270A1 dan A2.
HIMARS dapat menembakkan amunisi yang sama dengan peluncur MLRS tetapi dengan satu perbedaan utama – sasis beroda, bukan trek. Desain ini menawarkan kemampuan menembak unik yang memungkinkan tentara untuk pindah dengan cepat setelah menembak. Karena bobotnya yang kecil dan tidak begitu berat, HIMARS sangat mudah diangkut. Bisa dibawa dengan pesawat C-30 dan diturunkan di daerah terpencil yang sulit diakses lewat darat.
HIMARS dikembangkan oleh perusahaan swasta Amerika Serikat Lockheed Martin Missiles & Fire Control. Sistem ini pertama kali muncul ke publik tahun 1993. Pada tahun 1996, Komando Rudal Angkatan Darat AS memberi Lockheed Martin kontrak $23,2 juta untuk membangun empat prototipe. Kemudian dikirim ke Korps Lintas Udara XVIII untuk evaluasi selama dua tahun.
Pada Juli 1998, Angkatan Darat melakukan uji tembak ATACMS. Pada bulan Desember 1999, Komando Penerbangan dan Rudal memberi Lockheed Martin kontrak senilai $65 juta untuk pengembangan rekayasa dan manufaktur. Di bawah kontrak ini, Lockheed Martin mengirimkan enam HIMARS pada akhir tahun 2001 untuk diuji coba oleh Angkatan Darat. Pada bulan April 2003, Angkatan Darat memberikan Lockheed Martin kontrak $96 juta untuk memulai produksi awal tingkat rendah.
HIMARS juga diuji sebagai sistem peluncuran terpadu untuk kedua roket artileri dan varian peluncuran permukaan SLAMRAAM dari rudal anti-pesawat AMRAAM. Pada bulan Oktober 2017, Korps Marinir Amerika Serikat yang juga sudah memesan HIMARS, menembakkan roket saat berada di laut terhadap target darat untuk pertama kalinya dari dek dermaga transportasi amfibi USS Anchorage.
HIMARS telah digunakan pada perang Afganistan (2010-2021), perang Syria, perang Irak (2012-2117) dan yang terbaru digunakan dalam perang Rusia vs Ukrana. Mempunyai berat sekitar 16 ton, panjang 7 meter, lebar 2,4 meterr, tinggi 3,2 meter. Dan cukup menggunakan 3 orang untuk mengoperasikaannya. Menggunakan mesin Caterpillar 3115 ATAAC, operational range 480 km, dan maskimum speed 85 km/jam. []
0 Response to "HIMARS Si "Game Changer""
Posting Komentar