Rafale Harga Mahal dengan Performa Biasa Saja

Rafale Harga Mahal dengan Performa Biasa Saja


Indonesia akan menerima Jet Tempur Rafale pada 2026 nanti, setelah kontrak pembeliannya resmi dilakukan. Bagaimana ketangguhan Jet Tempur Rafale buatan Prancis ini, nantinya akan menjaga kedaulatan Indonesia dari Sabang sampai Merauke? Lihat saja pada ulasan berikut ini. Dari sejarahnya Rafale mulai dikembangkan pada akhir tahun 1980-an. Jet tempur ini dikembangkan bersamaan dengan Eurofighter  gabungan dari negara Inggris, Jerman, Italia dan Spanyol secara paralel. Dalam banyak hal kedua jet tempur ini sangat mirip walaupun sebenarnya berbeda. 

Sedangkan Amerika Serikat diawal tahun 1980 telah mulai mengembangkan jet tempur generasi ke empat F-14 dan F-15. Uni Soviet waktu itu sudah mengembangkan pesawat tempur pencegat MiG-31 dan jet tempur Su-27. Teknologi yang digunakan sudah jauh meninggalkan pesawat-pesawat Eropa yang baru dikembangkan waktu itu. Kedua negara adidaya itu terus melanjutkan pengembangan jet tempurnya ke generasi kelima. Tahun 1997 Amerika Serikat memperkenalkan jet tempur generasi kelima F-22 Raptor, tidak mau kalah Uni Soviet sekitar tahun 1998 memunculkan Su-47.

rafale credit image : dassault aviation 

Jet tempur buatan Eropa lebih kecil, jarak tempuh lebih pendek, mempunyai mesin yang lebih lemah, kurang dalam kemampuan siluman, dan gagal memecahkan batas-batas baru seperti yang dilakukan Amerika dan Soviet secara konsisten. Pesawat tempur Rafale dan Eurofighter dikembangkan dari tahun 1980-an, memiliki kemiripan yang mencolok satu sama lain. Sebagian besar karena asal-usul mereka sebagai program pesawat tempur tunggal dengan Prancis sebagai pilot projectnya.   

Rafale dan Eurofighter masih dianggap mahal untuk jet tempur mesin ganda. Mesksipun begitu, Rafale harganya sedikit lebih murah dari Eurofighter, sehingga cukup banyak negara-negara berkembang yang membeli jet tempur ini. Perbedaan paling menonjol antara Rafale dan Eurofighter adalah pada desain mesinnya. Rafale menggunakan turbofan Snecma M88 menghasilkan daya dorong 75 Kilonewton, sedangkan Eurofighter yang menggunakan mesin EJ200 yang menghasilakan daya dorong lebih besar 30 persen yakni 90 Kilonewton. Snecma M88 merupakan mesin yang paling lemah dari semua pesawat tempur produksi Eropa, Amerika dan Rusia. 

eurofighter credit image : raf

Performa penerbangan Rafale bisa dibilang di bawah rata-rata untuk pesawat tempur generasi ke empat. Kecepatan menanjak sekitar 300 m/s, kecepatan maksimum 1,8 Mach, dan ketinggian terbang maksimal dibawah 16 Km. Eurofighter sedikit lebih baik dari Rafale, dan bersaing dengan MiG-29 Rusia, kecepatan menanjak 320 m/s, kecepatan maksimum 2 March, ketinggian terbang maksimal mendekati 20 Km. Kelebihan dari Rafale adalah mesinnya sedikit mengkonsumsi bahan bakar, sehingga memiliki jangkauan terbang yang jauh. Mesin Snecma M88 juga lebih murah dan mudah dalam perawatannya yang berkontribusi pada biaya operasional Rafale yang lebih rendah.     

Rafale dan Eurofighter keduanya dirancang dengan mempertimbangkan biaya operasional yang rendah, yang berarti meskipun tidak semurah untuk dioperasikan seperti kebanyakan pesawat tempur bermesin tunggal seperti F-16 dan  Gripen, mereka jauh lebih murah untuk terbang daripada jet kelas berat berkinerja lebih tinggi. Dikombinasikan dengan harga yang lebih murah, Rafale menjadi daya tarik bagi beberapa negara, termasuk Indonesia. Varian terbaru dari jet Prancis diperkirakan menelan biaya sekitar $245 juta per pesawat ketika dipasarkan di luar negeri sebagai bagian dari paket ekspor, termasuk persenjataan, suku cadang, infrastruktur pelatihan dan pemeliharaan. Eurofighter, dalam bentuk paling canggih Tranche 3A, harganya jauh lebih mahal, masing-masing sekitar $321 juta dalam paket serupa. Sementara Rafale masih lebih mahal 50 persen dari F-35A Amerika (dijual dalam paket masing-masing sekitar $ 140 juta tetapi dengan persenjataan lebih sedikit). Rafale hampir dua kali lipat harganya dari F-16 Block 72 (dalam paket dijual masing-masing sekitar $ 120 juta).

Sebenarnya dibandingkan dengan F-35A Amerika dengan harga yang lebih murah, dengan integrasi teknologi yang sudah datu dekade diatasnya, akan menggeluarkan Rafale dan Eurofighter dari pasar manapun yang ditawarkan. Seperti yang yang dilakukan F-35 di Singapura dan dan Korea Selatan, dan F-16 di Maroko dan Uni Emirat Arab. Padahal F-35 dan F-16 memiliki biaya operasional dan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi. Minat asing terhadap Rafale dan Eurofighter kebanyakan datang dari negara-negara yang tidak diberikan akses ke F-35, termasuk negara-negara Arab di kawasan Teluk Persia, Mesir dan India, termasuk Indonesia. 

Saat ini pabrikan Eropa sedang berusaha mengembangkan jet tempur generasi keenam, secara efektif melewatkan generasi kelima sepenuhnya, keterbatasan basis teknologi dan inefisiensi sektor pertahanan berarti mereka masih akan jauh dibelakang Amerika, China dan Rusia. Kemungkinan Rafale merupakan pesawat tempur terakhir yang dikembangkan secara independen oleh Prancis. Pesawat ini hanya memperoleh keunggulan kompetitif atas Eurofighter karena biayanya yang lebih rendah, dengan penekanan pesawat yang lebih besar pada operasi udara ke darat yang membuatnya lebih fleksibel daripada saingannya. []

0 Response to "Rafale Harga Mahal dengan Performa Biasa Saja"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel